NGABUBURIT DI FORT ROTTERDAM MAKASSAR

Sore hari sambil nunggu buka puasa emang paling enak ya ngabuburit. Apalagi nagbuburit di tempat baru. Nah mumpung ketika itu saya penempatan kerja di Makassar ketika saya lagi free saya maksimalin buat jalan-jalan dan makan-makan.
Pada sore hari itu sambil nunggu buka puasa berbekal pake motor dari kantor, saya memutuskan ke daerah dekat Pantai Losari. Di sana ada salah satu objek wisata yang sangat terkenal di Kota Makassar. Bagi yang berkunjung ke Kota Makassar dan menyukai sejarah. Tempat yang satu ini merupakan “must visit place” yang harus jadi list diagenda jalan kalian, yaitu:
Fort Rotterdam.

Fort Rotterdam, Taken by Samsung Galaxy A5

Fort Rotterdam dari namanya pasti pada berpikir bahwa benteng ini adalah situs peninggalan Belanda. Eitss,, kalian salah, benteng yang terletak di dekat Pantai Losari ini sebenarnya asli peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo.

I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallona merupakan Raja Gowa ke-9 yang membangun benteng ini sekitar pada tahun 1545. Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu dan biasa disebut oleh penduduk lokal sini Benteng Panyyua. Penyu adalah binatang yang dapat hidup baik di darat ataupun di laut. Hal ini sesuai dengan cerminan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.


 Fort Rotterdam, Taken by Samsung Galaxy A5


Benteng yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa ini jatuh ke tangan Belanda akibat dari Perjanjian Bungayya. Setelah jatuh ke tangan Belanda, Cornelis Speelman mengalih fungsikan benteng ini menjadi pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur. Cornelis Janzoon Speelman yang merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-14 inilah yang menamakan Benteng Ujung Pandang (Benteng Panyyua) ini menjadi Fort Rotterdam.

Taman-taman yang terletak di dalam area benteng terawat dengan baik, dan paling pas dateng kesini sekitar jam 10 pagi atau 3 sore.



*The entrance fee for Fort Rotterdam is free


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

English Version:

Hei guys, for those who visit Makassar City and have love in historical things. This one is “must visit place” that should be written in your traveling list, which is: Fort Rotterdam.

Fort Rotterdam, hmm from it name’s I guess you all think it is Netherland legacy. Eitss, you are wrong. This fort which located close to Losari Beach actually it is royal heritage of Gowa-Tallo Kingdom.

I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallona is the King of Gowa IX who build this fort in 1545. Fort Rotterdam or “Benteng Ujung Pandang” has shape looks like a turtle and is commonly called by the locals here Fort Panyyua. Turtle is an animal that can live both on land and at sea. This is in accordance with the reflection of the Kingdom of Gowa who were victorious on land and at sea.

This fort which is the headquarters of Gowa’s frogmen army, fell to the Dutch as a result of the Bungayya Agreement. After falling into the hands of the Dutch, Cornelis Speelman switch the function of it into central storage of spices in eastern Indonesia. Janzoon Cornelis Speelman who is the Governor General of the Dutch East Indies at that moment rename Fort Ujung Pandang (Fort Panyyua) this into Fort Rotterdam.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.